Film Teluh Darah, Antara Horor dan Fantasi Sebuah Eksplorasi Ketegangan dan Budaya Lokal
Film Teluh Darah
(2020) karya Adriyanto Winadi kali ini menghadirkan pengalaman menonton yang
berbeda. Film ini melampaui genre horor biasa dengan memadukan unsur fantasi
dan budaya lokal, menghasilkan tontonan yang tak hanya menegangkan, tapi juga
penuh makna.
Kisah Teluh Darah
berpusat pada Aman (Mikha Tambayong), seorang perempuan muda yang kembali ke
kampung halamannya setelah sekian lama. Ia terjebak dalam misteri kelam yang
melibatkan ilmu hitam dan dendam masa lalu.
Aman harus berjuang melawan
kekuatan jahat yang mengancam dirinya dan orang-orang di sekitarnya.
Genre horor dalam film ini
dikemas dengan apik. Adegan-adegan menegangkan dan penuh jumpscare berhasil
membuat penonton merinding. Penggunaan efek visual dan tata suara yang tepat
menambah atmosfer mencekam dan memperkuat rasa takut.
Salah satu contohnya, saat adegan
Aman dihantui oleh arwah neneknya di kamar mandi yang gelap, atau adegan ritual
teluh darah yang penuh dengan simbol-simbol mistis.
Unsur fantasi juga hadir
dalam film ini. Ritual-ritual teluh darah yang dilakukan menggunakan berbagai
macam benda-benda mistis, seperti jimat, boneka voodoo, dan ramuan herbal,
menghadirkan sentuhan magis dan fantastis.
Keberadaan makhluk halus dan
kekuatan gaib menambah dimensi supernatural dan memperkuat rasa misteri. Saat Aman
dirasuki oleh arwah neneknya, atau adegan ritual pemanggilan roh yang dilakukan
oleh para dukun.
Perpaduan genre horor dan
fantasi dalam Teluh Darah menghasilkan tontonan yang penuh ketegangan
dan misteri. Penonton juga diajak untuk menebak-nebak apa yang akan terjadi
selanjutnya dan bagaimana Aman akan menyelesaikan masalahnya.
Di balik kengerian dan
fantasi, Teluh Darah juga mengangkat tema budaya lokal. Film ini menampilkan
beberapa ritual mistis dan kepercayaan masyarakat Jawa yang jarang diangkat
dalam film horor Indonesia.
Contohnya, ritual teluh
darah yang menggunakan berbagai macam benda-benda mistis, seperti jimat, boneka
voodoo, dan ramuan herbal.
Penambahan budaya lokal ini
memperkaya cerita dan menambah dimensi baru pada genre horor dan fantasi.
Penonton tidak hanya terhibur dengan kengerian dan fantasi, tapi juga dapat mempelajari tentang budaya lokal dan tradisi yang berkaitan dengan ilmu hitam.
oleh: Fidra Alisya


Comments
Post a Comment